Di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat banyak sekali candi yang bisa kita kunjungi, antara lain : Candi Prambanan, Istana Ratu Boko, Candi Sambisari, Candi Gampingan, dsb. Nah kali ini saya akan bercerita tentang Candi Prambanan. Biasanya Candi Prambanan adalah obyek wisata yang selalu dikunjungi jika para pelancong berkunjung ke Jogjakarta. Jadi, selain anda berbelanja di Malioboro, sempatkanlah berkunjung ke Prambanan.
Candi Prambanan terletak di sebelah timur kota Jogja, sekitar 17 km. Letaknya tepat di perbatasan Propinsi Jogjakarta dan Jawa Tengah. Jika anda membawa mobil sendiri, ikuti saja Jalan Solo ke arah timur. Candi Prambanan ada di sebelah kiri jalan. Jika anda naik angkutan umum dari Terminal Giwangan, naik saja trans jogja, hanya Rp 3000. Jika dari Solo, naik bis jurusan Jogja dan turun di Prambanan.
Apa Istimewanya Candi Prambanan?
Ada yang menyebut Candi Prambanan adalah candi tercantik di dunia. Candi Prambanan adalah mahakarya kebudayaan Hindu dari abad ke-10. Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, tinggi bangunan utama adalah 47m membuat kecantikan arsitekturnya tak tertandingi.
Kompleks candi ini terdiri dari 8 kuil atau candi utama dan lebih daripada 250 candi kecil. Tiga candi utama disebut Trisakti dan dipersembahkan kepada sang hyang Trimurti: Batara Siwa sang Penghancur, Batara Wisnu sang Pemelihara dan Batara Brahma sang Pencipta.
Candi Siwa di tengah-tengah, memuat empat ruangan, satu ruangan di setiap arah mata angin. Sementara yang pertama memuat sebuah arca Batara Siwa setinggi tiga meter, tiga lainnya mengandung arca-arca yang ukuran lebih kecil, yaitu arca Durga, sakti atau istri Batara Siwa, Agastya, gurunya, dan Ganesa, putranya.
Arca Durga juga disebut sebagai Rara atau Lara/Loro Jongrang (dara langsing) oleh penduduk setempat. Untuk lengkapnya bisa melihat di artikel Loro Jonggrang.
Dua candi lainnya dipersembahkan kepada Batara Wisnu, yang menghadap ke arah utara dan satunya dipersembahkan kepada Batara Brahma, yang menghadap ke arah selatan. Selain itu ada beberapa candi kecil lainnya yang dipersembahkan kepada sang lembu Nandini, wahana Batara Siwa, sang Angsa, wahana Batara Brahma, dan sang Garuda, wahana Batara Wisnu.
Lalu relief di sekeliling dua puluh tepi candi menggambarkan wiracarita Ramayana. Versi yang digambarkan di sini berbeda dengan Kakawin Ramayana Jawa Kuna, tetapi mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan melalui tradisi lisan. Selain itu kompleks candi ini dikelilingi oleh lebih dari 250 candi yang ukurannya berbeda-beda dan disebut perwara. Di dalam kompleks candi Prambanan terdapat juga museum yang menyimpan benda sejarah, termasuk batu Lingga batara Siwa, sebagai lambang kesuburun.
Legenda Candi Prambanan
Prabu Baka adalah raja yang bertahta di Prambanan. Ia memiliki kekuasaan yang besar, namun pada akhirnya dikalahkan oleh Raja Pengging. Kemenangan Raja Pengging itu disebabkan adanya bantuan dari Bondowoso. Bondowoso lebih dikenal sebagai Bandung Bondowoso karena memiliki senjata sakti yang bernama Bandung.
Dengan persetujuan Raja Pengging, Bandung Bondowoso menempati Istana Prambanan. Di sini dia terpesona oleh kecantikan Lara Jonggrang, putri Prabu Baka.
Sebenarnya Lara Jonggrang tidak mau dipinang oleh Bandung Bondowoso, oleh karena itu ia memberikan syarat kepada Bandung Bondowoso.Jika Bandung Bondowoso mampu memenuhi syarat tersebut, maka Lara Jonggrang bersedia diperistri Bandung Bondowoso. Syaratnya adalah Lara Jonggrang minta dibuatkan seribu candi dan dua sumur yang dalam. Semuanya harus selesai dalam waktu satu malam. Bandung Bondowoso menyanggupinya, meskipun agak keberatan. Dia minta bantuan ayahnya sendiri, orang sakti yang mempunyai balatentara roh-roh halus.
Pada hari yang ditentukan, Bandung Bondowoso beserta pengikutnya dan roh-roh halus mulai membangun candi yang besar jumlahnya itu. Sesudah jam empat pagi hanya tinggal lima buah candi yang harus disiapkan. Di samping itu sumurnya pun sudah hampir selesai.
Lara Jonggrang ketakutan jika Bandung Bondowoso dapat memenuhi persyaratan. Sebelum ayam berkokok ia minta gadis-gadis dibangunkan dan disuruh menumbuk padi di lesung serta menaburkan bunga yang harum baunya. Mendengar bunyi lesung dan mencium bau bunga-bungaan yang harum, roh-roh halus menghentikan pekerjaan mereka karena mereka kira hari sudah siang. Candi yang dibuat kurang satu candi, namun roh halus berhenti bekerja karena mengira sudah siang. Akhirnya pembangunan candi yang diminta Lara Jonggrang tidak selesai.
Bandung Bondowoso marah besar karena usahanya gagal untuk memperistri Lara Jonggrang. Dia mengutuk para gadis di sekitar Prambanan tidak akan ada orang yang mau memperistri mereka sampai mereka menjadi perawan tua. Sedangkan Lara Jonggrang sendiri dikutuk menjadi arca. Arca tersebut terdapat dalam ruang candi yang besar yang sampai sekarang dinamai candi Lara Jonggrang. Candi-candi yang ada di dekatnya disebut Candi Sewu yang artinya seribu.
Referensi : wikipedia dan budaya-indonesia
Image : Victor Kaposi dan zsoolt
Leave a Reply