Mengunjungi Kampung Jelok Paska Banjir

Saya pertama kali ke Kampung Jelok waktu acara reuni SMA 1 Wonosari tahun 2017. Salah satu hal yang saya suka dari Kampung Jelok adalah pemandangannya, sambil menikmati senja, syahdu.

Untuk mencapai lokasi kampung jelok butuh perjuangan, yang pertama karena lokasinya yang cukup jauh dari jalan raya, kedua setelah parkir mobil kita masih harus jalan kaki cukup jauh. Tapi menurut saya justru ini hal yang seru, kita harus jalan kaki melewati jembatan kecil yang eksotik lalu melewati jalan kampung yang kanan kirinya persawahan.

Akhir 2017 curah hujan di daerah Gunungkidul cukup tinggi sehingga terjadi banjir di beberapa daerah. Salah satu daerah yang terkena banjir adalah desa Jelok dimana kali Oya meluap hingga menghancurkan jembatan yang biasa dilalui untuk menuju Kampung Jelok.

Hingga akhirnya minggu kemarin tiba-tiba kepikiran untuk makan bareng anak istri di Kampung Jelok. Berangkatlah kami kesana tanpa ingat kalau ternyata jembatan menuju kesana belum diperbaiki. Sesampainya di pinggir sungai Oya, kami malah menjadi exited karena ternyata untuk menyebrang harus menggunakan perahu. Kebetulan anak-anak belum pernah naik perahu, ini menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak karena ini pertama kalinya mereka naik perahu. Turun dari perahu kami berjalan lagi melewati jalan yang kanan-kirinya sawah hijau menuju lokasi rumah makan.

Saung-saung di Kampung Jelok sebenarnya adalah bekas kandang sapi, unik. Ada satu saung yang agak besar berbentuk limasan. Kami memilih kandang sapi yang paling dekat dengan tempat bermain anak-anak. Sambil menunggu makanan disiapkan anak-anak bisa bermain perosotan dan ayunan.

Kampung Jelok menyediakan menu makan desa seperti ayam goreng, ayam bakar, ikan bakar, sayur lombok khas Gunungkidul, teh gula batu, wedang uwuh, dsb. Kami memesan ayam goreng, ayam bakar, dan nila bakar. Menurut kami rasa masakan disana enak, apalagi sambel bawangnya, maknyus. Konon kabarnya bahan makanan yang diolah di Kampung Jelok adalah hasil tani warga sekitar.
Semoga jembatan yang hancur terkena banjir segera dapat dibangun kembali agar akses menuju resto Kampung Jelok kembali seperti sedia kala. Namun, menurut saya tidak ada salahnya juga perahu tetap disediakan perahu bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi menyebrang kali Oya dengan perahu.

Sukses selalu Kampung Jelok.

 

 

Leave a Reply