Ngomong-ngomong soal bus, saya dulu itu pemabuk, maksudnya kalau naik bis sering mabuk. Maklumlah, sejak kecil jarang naik bis karena memang jarang bepergian, lalu waktu SMA naik motor, jadi memang saya itu dulu gak biasa ngebis. Lalu semua berubah ketika saya pindah ke Semarang, capek kalau harus bolak-balik Gunungkidul-Semarang naik sepeda motor. Akhirnya saya putuskan untuk ngebis. Waktu itu naik bis 4-5 jam sudah hebat banget, ternyata begitu saya pindah Jakarta lebih gila lagi, paling cepat 12 jam. Dan akhirnya sekarang, naik bis bukan hal yang menakutkan lagi buat saya. Lha wong itu pilihan paling baik, soalnya kalau naik pesawat mahal. Kalau naik kereta itu rumah saya masih jauh dari stasiun, 3 jam, 3 kali naik bis lagi. Jadi logis kan kalau saya memilih bis?
Selama saya sering bolak-balik Jogja-Jakarta naik bis, saya belajar banyak hal. Berikut adalah beberapa hal yang harus persiapkan sebelum naik bis, khususnya Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP). Maksud persiapan disini adalah hal-hal yang jangan terlalu diharapkan karena memang pelayanan bus dengan kelas eksekutif-pun bisa membuat kita marah, jengkel, dan kapok naik bis itu lagi.
Jadi sebelum Anda naik bis pada umumnya dan bis AKAP pada khususnya ada baiknya membaca tulisan saya berikut ini.
1. Mabuk itu biasa..
Banyak orang yang sudah sering naik bis, namun akhirnya harus tumbang juga ketika melewati kelokan di Tasikmalaya sampai Malangbong, atau jalan tembus Secang-Weleri. Jadi daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan lebih baik siapkan minyak kayu putih, antimo, dan kresek. Namun, jika level Anda sudah expert, sepertinya kelokan seperti itu akan membuat tidur Anda semakin nyenyak.
2. Macet itu biasa..
Inilah yang membuat orang beralih ke moda transportasi yang lain. Macet. Mudik tahun lalu saya benar-benar merasakan mudik paling parah, 25 jam, Cikampek-Jogja. Dan jika Anda adalah orang yang setiap minggu atau 2 minggu sekali naik bis AKAP, Anda lama-lama akan menikmati macetnya Pantura, Pondok Gede, Tasik.
Jika dibandingkan dengan pesawat atau kereta api, bis adalah transportasi paling gak jelas. Bayangin aja, naik bis dari jakarta habis maghrib, jam 11 siang baru nyampe terminal Giwangan. Dan yang naik kereta api udah nyampe dari Subuh tadi.
3. Dapat kursi paling belakang itu biasa..
Ada kalanya kita bisa memilih kursi yang kita inginkan. Dan ada kalanya ada kejadian tak terduga yang membuat kita harus merelakan kursi kita berikan kepada orang lain. Maksud saya gini.. Saya itu dari dulu kalau naik bisa biasanya baris ke-2 dan ke-3. Udah pokoknya itu favorit saya, paling nyaman, kalau mau turun juga gak susah. Namun pernah suatu ketika saya harus rela pindah ke kursi belakang karena alasan yang menurut saya PPKN sekali, dan sekali lagi itu biasa.. Mosok kita gak kasian liat ibu-ibu sama bayinya duduk di belakang.. goncangannya dahsyat, sedahsyat bau pesing toiletnya..
4. Jadwal keberangkatan molor itu biasa..
Bismania sejati tak akan menyerah kalau bis yang ditunggu tak kunjung datang. Lha kalau cuma telatnya 1 atau 2 jam itu biasa, apalagi kalau tempat Anda menunggu bis itu bukan pemberangkatan pertama. Misalnya gini, saya akan naik bis dari Cikampek menuju Gunungkidul tercinta, nah bis saya itu pemberangkatan pertamanya adalah Bogor, bayangkan saja banyak hal bisa terjadi dalam perjalanan 100 km dari Bogor menuju Cikampek. Banyak sebabnya, bisa macet, bisa bis rewel di jalan, bisa juga ada demo sampai nutup jalan tol (pernah saya kejebak macet di tol gara-gara ada demo di jalan tol). Bersyukurlah bis tidak mengalami kecelakaan dan masih bisa menjemput Anda..
5. Dioper ke bis yang lain itu biasa..
Waspadalah, memang ada beberapa bis yang hobi ngoper penumpangnya. Jadi saya sarankan tidak naik bis seperti itu. Tapi sebagai penumpang bis tangguh, kita harus siap setiap saat jika harus di oper ke bis lain jika dalam keadaan darurat, misal bis mogok. Mosok kita mau nungguin sampai bisnya selesai dibetulin. Jadi nikmati saja, dan berdo’a semoga bis selanjutnya lebih baik. Saya pernah juga jam 3 pagi di oper di Brebes, dan saya bersyukur, bis baru saya memang mantap..
Namun barangkali keadaan akan jadi lain ketika saya naik bis bersama istri saya dengan bawaan yang buanyak.. repot sekali pasti.
6. Makan malam tidak senikmat masakan istri itu biasa..
Perusahaan Otobus AKAP biasanya jarang mempunyai rumah makan sendiri. Setahu saya hanya Rosalia Indah dan Sumber Alam yang punya rumah makan sendiri. Jadi bersiaplah ketika bis berhenti untuk istirahat, biasanya makan malam di pemberhentian bis itu menunya itu-itu saja, dan bumbunya ya segitu-gitu aja. Jangan berharap lebih. Jika memang tidak kolu, lebih baik minta dibungkusin nasi dari rumah saja, lebih mengena di hati.. loh?
7. Biasakanlah sholat dalam kendaraan
Perjalanan panjang kadang mengharuskan kita untuk sholat di dalam bus. Bis tidak akan berhenti untuk memberi waktu kepada penumpangnya sholat. Jadi daripada tidak sholat, lebih baik niatkan saja sholat dalam kendaraan sambil duduk, usahakan khusyuk, jika memang tidak bisa sekhusyuk ketika sholat di masjid, berdoa saja semoga sholat yang kurang khusyuk itu diterima Allah SWT.
8. AC sedingin kulkas itu biasa..
AC bis itu memang kadang tak kenal ampun, dinginnya gak ketulungan. Pernah saya komplain minta AC nya dikecilin, maksudnya temperaturnya dinaikin, eh ternyata setelan untuk temperaturnya udah gak ada, jadi suhunya tidak bisa diubah. Ya sudah, akhirnya pasrah saja.. Selain alasan yang konyol di atas, ada alasan yang lebih logis, jadi begini, di dalam sebuah bis kan penumpangnya 20-40 orang yang daya tahannya terhadap dingin berbeda-beda. Mungkin pada suhu 26 kita sudah kedinginan, dan orang lain merasa itu masih suhu normal. Jadi kalau kita komplain minta suhu dinaikkan, bisa jadi orang lain tersebut akan komplain kepanasan.
Menurut saya, alasan yang mengharuskan kita untuk komplain tentang suhu yang terlalu dingin adalah ketika kita membawa bayi.
9. Bau pesing itu biasa..
Dalam bis kelas bisnis dan eksekutif umumnya terdapat toilet di dalam bis, dan bisa jadi separuh penumpang akan menggunakan bis selama perjalanan, sialnya tidak semua penumpang itu sadar akan kebersihan. Ada yang mengguyur kloset sampai bersih, ada juga yang hanya sekenanya, akhirnya bau yang super pesing akan segera menyerbu. Kenek bis yang tugasnya membersihkan toilet baru bisa membersihkan toilet waktu berhenti untuk istirahat. Jadi kalau toiletnya bau, siapkan saja masker yang tebal.
10.Nyampenya telat itu biasa..
Kereta api dan bis itu memang berbeda. Kereta melaju di atas rel hampir tanpa hambatan, dan bis dalam jarak 10 km saja bisa jadi menemui beberapa hambatan, bayangkan jika bis harus menempuh perjalanan 500 km, bisa jadi ada ratusan hal yang bisa membuat bis harus mengurangi kecepatan atau bahkan sampai berhenti. Jadi wajar kalau bis itu sampainya sering molor.
11. Bis mogok di jalan itu biasa..
Sebuah bis baru keluar dari karoseri dengan angka di speedometer 0 km. Jika dalam seminggu bis tersebut digunakan untuk bolak-balik Jogja-Jakarta sebanyak 7x dengan jarak tempuh kira-kira 500 km, maka dalam seminggu bis tersebut menempuh 3500 km, dan dalam setahun bis itu akan menempuh 180.000 km. Artinya apa? bis itu bis capek. Dan dengan beban kerja seperti itu, sebagus-bagusnya kontrol, tetap saja sewaktu-waktu akan mengalami mogok. Entah hanya sekedar lampu mati, ban bocor, kompling habis, AC rewel, gardan bunyi, dsb. Jadi kalau Anda naik bis mogoknya cuma 1x atau 2x saja, itu sudah hebat banget.
12. Sopir dan kenek jutek itu biasa..
Pernahkah Anda membayangkan jadi sopir bis AKAP? Kebayang gak betapa membosankannya hidup mereka, setiap hari menempuh 500 km, jalan rusak yang sama, macet yang sama, kesemrawutan yang sama, dan itu dilakukan selama kurang lebih 3 minggu berturut-turut dan libur 1 minggu. Kadang kita memang harus maklum dengan kondisi seperti itu, meskipun sebenarnya Perusahaan sudah memiliki Standar Operasional yang bagus. Namun, kembali ke personal, ada awak bus yang masih sanggup tersenyum, tapi ada juga yang jutek karena capek tersenyum dan memang jutek bawaan.
13. Ngebut itu biasa..
Bukan sopir bis AKAP namanya kalau tidak ngebut, lihat saja bis Sumber Kencono, Mira, Eka, Rosalia Indah, Efisiensi, Ramayana, Santoso, Maju Lancar. Jarang kan kita lihat bis-bis tersebut berjalan pelan, lha wong udah jelas-jelas jalanan macet saja masih bisa nyalip..
14. Pengamen itu biasa..
Ada beberapa bis yang tidak memperbolehkan pengamen masuk bis, namun kebanyakan sih memperbolehkan. Nah, lebih baik siapkan receh yang banyak buat para pengamen yang datang silih berganti daripada Anda kena todong pengamen nakal. Sekarang itu pengamen kalau gak dikasih berani memaksa, saya lihat berkali-kali penumpang yang gak ngasih receh, malah dipalak sama pengamen. So, ngalah saja, kasih saja 500 rupiah, Anda aman, pengamen senang.. Ada juga pengamen yang memang niat nyanyinya, suaranya bagus, ramah, gak maksa, niat menghibur.. berilah lebih pada yang demikian, berilah apresiasi agak mereka tetap menjadi pengamen yang menyenangkan. Bayangkan saja, kesal gak kalau udah nyanyi sampai sepenuh hati, eh penumpang bis pada gak ngasih receh, yang tadinya ramah, bisa jadi galak..
15. Tidak informatif itu biasa..
Anda sudah nunggu lama di agen bis namun bis yang ditunggu belum juga kelihatan. Berkali-kali tanya ke pegawai agen katanya bis sudah meluncur, tapi lama ditungguin gak nongol-nongol. Tanya lagi ke pegawai agen katanya sebentar lagi. Setelah 2 jam menunggu bis jurusan Anda datang, tapi bukan bis yang seharusnya. Ternyata bis cadangan.. Jadi tadi itu ceritanya bis rewel, sudah dicoba dibetulin masih belum berhasil dan akhirnya berangkatlah bis cadangan.
16. Full music campursari itu fitur..
Dulu saya itu gak terlalu suka campur sari, semenjak berobat ke klinik Tong Fang, eh maksudnya semenjak sering naik bis Rosalia Indah jurusan Semin-Jakarta saya jadi suka campur sari. Penyanyi favorit saya Vita KDI. Oh iya, biasakan juga telinga Anda dengan lagu-lagu dangdut koplo, karena semua itu fitur..
17. Selimut hangat itu fitur..
Saya baru tahu kalau naik bis itu dikasih bantal dan selimut setelah jadi penglaju Jogja-Jakarta. Ya maklum dulu naik bis paling jauh Semarang, gak ada bis yang ngasih selimut. Kenapa dikasih selimut? Biar gak kedinginan dan tidurnya pulas, tahu-tahu sampai dan gak tahu kalau sopirnya di jalan ugal-ugalan.. ? Eh maksud saya bukan begitu, tapi begini, perusahaan yang menjunjung kepuasan konsumen akan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, biar Anda sering-sering naik bis tersebut dan gak kapok.
18. Pencopet itu biasa..
Percayalah, pencopet di bis itu biasa. Hati-hati saja, jangan memakai perhiasan mencolok, jaga tas yang berisi barang berharga selalu dekat dengan Anda.
19. Fanatik itu biasa..
Saya itu heran, lha wong secara matematik jelas lebih menguntungkan naik bis A, kok yo ada yang tetep setia naik bis B. Naik bis A : harga 140 ribu, mesin Mercy, AC, dapat makan prasmanan, dapat selimut. Lalu Bis B : harga 125, mesin Merzy, AC, makan bayar sendiri sekitar 15 ribu, gak dapat selimut. Kalau di total sama 140 ribu, bedanya cuma selimut. Namun ada juga loh yang fanatik sama bis B. Jadi fanatik itu biasa.
20. Harga itu relatif..
Benar fren, masalah harga itu relatif. Bisa jadi harga tiket bis ekonomi 90 ribu itu mahal sekali. Namun ada juga yang bilang tiket bis super eksekutif seharga 190 ribu itu murah. Kenapa? Ya karena kemampuan ekonomi kita berbeda. Kita mungkin pernah mengejek teman kita, masak naik bis ekonomi.. Mbok yo coba dihitung, kalau ia pulang sekeluarga 1 istri dan 3 anak. Berarti sekali jalan harus bayar 450 ribu, pulang pergi 900 ribu hanya tiket saja.. Mahal kan?
Demikianlah 20 hal yang perlu diketahui sebelum naik bis AKAP. Kenapa harus baca ini? “BEN RA KAGET”. Sederhana kan?
Leave a Reply