Di Jalan Kolonel sugiono No.24 Yogyakarta, kita dapat menemukan sebuah museum yang cukup menarik. Nama museum yang didirikan untuk mengenang perjuangan Indonesia melawan tentara Belanda ini diberi nama museum perjuangan Yogyakarta.
Museum ini berdiri atas inisiatif panitia peringatan “Setengah Abad Kebangkitan Nasional Propinsi DIY” pada tahun 1958, dimana dimaksudkan untuk mengenang Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Pembangunan museum ini memakan waktu sekitar 3 tahun. Pada tanggal 17 Agustus 1959, Sri Paku Alam VII meletakkan Batu Pertama sebagai tanda dari awal pembangunan museum dan baru pada tanggal 29 Juni 1961 pembangunan dapat selesai dengan ditandai dengan peletakkan batu terakhir.
Peresmian dan pembukaan museum pun dilakukan oleh Sri Paku Alam VII. Antara tahun 1961 – 1963 museum ini dikelola oleh Panitia ‘Setengah Abad Kebangkitan DIY’. Namun antara tahun 1963 – 1969, museum yang termasuk dalam Jenis Museum Khusus ini mengalami kesulitan dalam pendanaan sehingga akhirnya ditutup untuk umum. Penutupan ini masih terus berlanjut sampai tahun 1974 namun keberadaannya sudah dibawah Pemda DIY, sebelum dibuka kembali tahun 1980.
Bangunan museum ini termasuk unik, karena berbentuk Ronde Tampel, yang merupakan arsitektur gaya Romawi Kuno dan Timur. Museum ini mengkoleksi benda-benda sejarah perjuangan, seperti relief, patung, foto dan meja kursi. Jumlah koleksi yang dimiliki museum ini sebanyak 200 buah, yang diambil dari zaman perjuangan bangsa tahun 1908-1949. Terdapat tiga ruang diorama di museum ini, yang mengajak pengunjungnya berada di nuansa perjuangan waktu itu.
sumber : krjogja.com
Leave a Reply