Pada posting sebelumnya saya telah menampilkan 15 Museum di Yogyakarta. Posting ini sengaja saya pecah menjadi 2 agar tidak terlalu panjang. Selamat menikmati.
16. Museum Perjuangan Yogyakarta, Jl. Kolonel Sugiono No. 24, Yogyakarta.
Museum ini terletak di Jalan Kol. Sugiyono 24 Yogyakarta, diresmikan pada tahun 1961 oleh Sri Paku Alam VIII untuk mengenang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan mengenang setengah abad masa Kebangkitan Nasional. Museum ini berisi benda-benda sejarah perjuangan, seperti : relief, patung, foto, dan benda-benda saksi sejarah lainnya seperti meja kursi, peralatan radio PC playen Gunungkidul dll. Jumlah koleksi sekitar 200 buah berisikan tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dari tahun 1908 – 1949.
17. Museum Pusat TNI AD “Dharma Wiratama”, Jl. Jend. Sudirman No. 75, Yogyakarta.
Di dalam moseum ini terdapat benda koleksi Museum Pusat TNI AD berjumlah 4.236 buah, koleksinya berupa kendaraan tempur, roket, torpedo, senjata laras panjang dan pendek, uniform, lambang-lambang, tanda jasa, dll yang dipamerkan dalam 20 ruangan.
18. Museum “Sasmitaloka Pangsar Sudirman”, Jl. Bintaran Wetan No. 3, Yogyakarta.
Ini adalah rumah Panglima Besar Soedirman. Sejak tanggal 30 Agustus 1982, kediaman resmi Jendral Soedirman ini diabadikan sebagai sebuah museum yang dinamakan Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Soedirman di bawah pengelolaan TNI Angkatan Darat.
19. Museum Monumen Yogya Kembali, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman.
Museum Monumen dengan bentuk kerucut ini terdiri dari 3 lantai dan dilengkapi dengan ruang perpustakaan serta ruang serbaguna. Pada rana pintu masuk dituliskan sejumlah 422 nama pahlawan yang gugur di daerah Wehrkreise III (RIS) antara tanggal 19 Desember 1948 sampai dengan 29 Juni 1949. Dalam 4 ruang museum di lantai 1 terdapat benda-benda koleksi: realia, replika, foto, dokumen, heraldika, berbagai jenis senjata, bentuk evokatif dapur umum dalam suasana perang kemerdekaan 1945-1949. Tandu dan dokar (kereta kuda) yang pernah dipergunakan oleh Panglima Besar Jendral Soedirman juga disimpan di sini (di ruang museum nomor 2).
20. Museum Tembi (Rumah Budaya Tembi), Jl. Parangtritis Km 8,4, Bantul.
Museum ini diresmikan pada bulan November 1999 bersamaan dengan peluncuran buku Ensiklopedi Kebudayaan Jawa. Museum ini memiliki koleksi sebanyak 1.200 buah yang terdiri dari siklus hidup dan peralatan tradisional masyarakat seperti : pertanian, perikanan, dolanan anak, rumah tangga, senjata, foto, gamelan, wayang, vcd pertunjukan tradisional, buku, majalah, dan naskah. Museum ini dilengkapi dengan pendopo, seperangkat gamelan slendro pelog, tempat parkir, galeri, musholla, dan perpustakaan.
21. Museum Biologi UGM, Jalan Sultan Agung No. 22, Yogyakarta.
Museum Biologi UGM terletak di Jl. Sultan Agung No. 22 Kec. Mergangsang, Yogyakarta. Museum ini merupakan tempat pembelajaran alam dengan koleksi lebih dari 4.000 spesimen yang meliputi koleksi awetan hewan dan tumbuhan. Museum yang dikelola oleh Fak. Biologi UGM ini dibuka untuk umum dan diresmikan pada tanggal 20 September 1969.
22. Museum Geoteknologi Mineral, kompleks Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” di Jl. Babarsari No. 2, Tambakbayan, Yogyakarta.
Museum ini berarsitektur modern dengan luas bangunan 1.000 meter persegi, terdiri dari ruang pamer I dan II, studio, gudang dan perkantoran. Museum Geoteknologi Mineral memilki koleksi kebumian bidang geologi, pertambangan, perminyakan, dan pertanian yang meliputi batuan (309 buah), artefak (56 buah), panel (42 buah), fosil (309) buah), maket (18 buah), foto (47 buah), tektit (11 buah), mineral (104 bua) dan peta (8 buah). Koleksi unggulan berupa fosil kepala gajah purba (Maestodon SP) berwarna coklat kehitaman. Gajah tersebut diperkirakan hidup pada masa prasejarah/masa pleistosen atas (3 juta tahun yang lalu), di dapatkan dari Museum Geologi ITB Bandung. Di samping itu ada pula koleksi batu Amethyse berwarna ungu dan batu Giok hijau.
23. Museum Kayu Wanagama, Desa Bunder, Kec. Playen, Gunungkidul.
Museum ini diresmikan pada tanggal 8 Agustus 1998 oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Menteri Kehutanan RI, Ir. Muslimin Nasution. Koleksi museum antara lain : Meja lurah dari Jepara, Arca Gupolo dari kayu sengon, meja dan kursi mantan Menteri Kehutanan RI Ir. Sudjarwo, gebyok kayu jati berukir khas Jepara, fosil kayu jati yang berumur ratusan tahun, serta aneka macam barang kerajinan kayu dari berbagai daerah di Indonesia. Fasilitas yang mendukung museum : warung makan khas Wanagama, pasar seni, Agroforesty, berbagai jenis pertamanan percobaan ( jati monfori, nangka, perupuk, acacia, dan lain-lain), Camping Ground (areal perkemahan), kelas 4 ruang, asrama, dan gedung serba guna.
24. Museum Kebun Raya Gembiraloka, Jl. Kebunraya, Yogyakarta.
Di museum/kebun binatang ini Anda bisa melihat berbagai jenis tubuh-tumbuhan dan hewan baik yang hidup dan mati terdapat di museum ini. Jumlah koleksi tumbuhan di museum ini kurang lebih 60 spesies tanaman langka seperti miri hutan, kepel, randu alas, keben, siperes, dan lain-lain. Sedangkan spesies hewan yang ada sekitar 311 jenis seperti harimau, kida nil, jerapah, anoa, gajah, buaya, dan lain-lain.
25. Museum R.S. Mata “Dr. Yap”, Jl. Cik Di Tiro No. 5, Yogyakarta.
Barang- barang peninggalan almarhum Dr. Yap Hong Tjoen dan DR. Yap Kie Tiong sudah beberapa tahun tersimpan di dalam gudang Rumah Sakit Mata “Dr. Yap”. Kemudian Yayasan Rumah Sakit Mata “Dr. Yap Prawirohusodo” mulai memikirkan kemungkinan dibuatnya Museum Rumah Sakit Mata “Dr. Yap”. Dan akhirnya dibuatlah Museum ini.
26. Museum Candi Prambanan, Kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, Sleman.
27. Museum Batik “Ciptowening”, Imogiri, Bantul.
Museum Lingkungan Batik Ciptowening di Dusun Ketandan Tengah, Kec Imogiri, Kab Bantul ini menyimpan koleksi batik kuno yang usianya lebih dari 100 tahun. Konon batik-batik kuno di museum ini pernah digunakan oleh Pakualam ke VII dan Pakualam ke VIII.
28. Museum Anak “Kolong Tangga”, Teras lantai II, Taman Budaya Yogyakarta, Jl. Sriwedani, Yogyakarta.
Museum yang berada tepat di bawah tangga menuju concert hall Taman Budaya Yogyakarta ini memiliki 400 koleksi mainan dari seluruh Indonesia. Museum ini diprakarsai oleh Rudy Corens seorang warga Belgia yang bekerjasama dengan Yayasan Dunia Damai pimpinan Poppy Dharsono. Selain koleksi mainan, museum ini juga memiliki perpustakaan museum bernama ‘Burung Biru’ yang berlokasi di sekretariat Kolong Tangga dan terbuka bagi siapa saja terutama anak-anak, dimana setiap dua kali seminggu pada sore hari semua anak bisa datang untuk membaca buku, mendengarkan dongeng ataupun menyaksikan sejumlah film anak.
29. Museum Karbol TNI Angkatan Udara. Kompleks AAU.
30. Museum Tani, Bantul.
Leave a Reply