Bulan Januari 2009 ini menjadi bulan yang penuh makna buat saya, pertama karena kehidupan sebagai pegawai berkahir di bulan ini dan kembali menjadi mahasiswa. Kedua, karena cita-cita saya untuk jalan-jalan bener-bener keturutan. Buat temen-temen yang lain barangkali jalan-jalan adalah hal biasa, tapi buat saya jalan-jalan adalah hal yang spesial, karena dari kecil sampai segede (baca : setua) ini hanya tahu Jogja-Semarang-Balikpapan. Dan akhirnya takdir mempertemukan saya dengan ibukota, dan sekalian saja jalan-jalan mumpung masih punya waktu longgar yang banyak.
Edisi Cilacap
Hari minggu tanggal 4 Januari saya bangun pagi-pagi karena hari ini saya akan memulai perjalanan panjang saya, dari kampung ini dan saat ini juga. Untuk sampai ke Cilacap saya harus naik tiga bus, pertama dari Semin ke Penggung (Klaten), lanjut numpang bis jurusan Solo-Jogja, dan dari Jogja (Terminal Giwangan) naik bis Efisiensi jurusan Cilacap. Perjalanan dari rumah sampai Cilacap memakan waktu kurang lebih 7 jam, berangkat pukul 06.30 pagi, sampai di Cilacap pukul 13.30.
Saya menginap di rumah temen saya di daerah Sampang (kalau dari Jogja sekitar 30 menit sebelum masuk kota Cilacap). Hari senin saya dan teman saya jalan-jalan ke kota Cilacap dan mengunjungi Benteng Pendem.
Ini pertama kalinya saya mengunjungi kota Cilacap, wow… ternyata kota asyik juga. Lumayan bersih, lalu lintas juga tidak terlalu semrawut. Wah andai saya nanti bisa pindah kerja ke Cilacap sepertinya cukup menyenangkan… haha… ngimpi kali yee…
Benteng Pendem Cilacap Peninggalan Belanda ini, atau dalam bahasa Belanda disebut “Kusbatterij Op De lantong Te Tjilatjap” berada di terletak 0,5 km ke arah selatan dari Obyek Wisata Teluk Penyu dan berada di atas tanah seluas 6,5 Ha, di kawasan Pantai Teluk Penyu Cilacap, bersebelahan dengan komplek Pertamina.
Benteng ini sempat terpendam tanah beberapa waktu lamanya, sebelum akhirnya ditemukan pada tahun 1986 dan mulai digali pada tahun 1987. Semenjak itu benteng ini dibuka untuk para pengunjung dan para peneliti yang ingin berkunjung ke benteng ini.
Benteng Pendem ini merupakan markas pertahanan tentara Hindia-Belanda yang dibangun secara bertahap pada tahun 1861-1879, Bangunan Benteng Pendem memiliki konfigurasi yang masih kokoh, dengan dikelilingi parit, mempunyai 60 kamar/ barak, benteng pengintai, gudang senjata, terowongan, ruang penjara, ruang rapat, ruang amunisi, ruang tembak dan 13 tempat-tempat penting untuk pertahanan yang dikelilingi oleh pagar dan parit serta tertimbun tanah sedalam 1-3 meter.
Di dalam benteng ini terdapat sungai buatan yang langsung bertemu dengan laut lepas, konon dulunya kapal-kapal Belanda bisa langsung masuk ke dalam benteng ini melalui sungai tersebut.
Obyek wisata ini dilengkapi pula dengan beberapa fasilitas seperti : Tempat istirahat, Gazebo, Ayunan, Kolam Pemancingan dan sejumlah patung dinosaurus. Dari atas Benteng Pendem tampak jelas Pulau Nusakambangan.
Jalan-jalan keliling benteng pendem sebenarnya cukup melelahkan karena jalan yang naik turun, namun rasanya imbang dengan kekaguman yang saya rasakan.
Leave a Reply