Laptop, saya lebih senang memanggilnya komputer jinjing. Barangkali masih ada orang yang menganggapnya sebagai barang yang mewah. Namun seiring perkembangan teknologi informasi, laptop tidak lagi menjadi barang yang mewah. Disamping itu, harga komputer jinjing ini juga semakin dapat dijangkau, tidak jauh berbeda dengan komputer desktop. Jadi tidak ada alasan lagi untuk menganggap ini sebagai barang yang mewah.
Dari dulu saya punya cita-cita untuk memiliki laptop. Bukan untuk gaya-gayaan, tapi kelihatannya praktis, tidak menyita banyak tempat, bisa disimpan di lemari dsb. Enam bulan yang lalu saya ingin membeli komputer, tapi saudara-saudara saya menyarankan saya untuk membeli laptop. Waktu itu uang saya memang baru cukup untuk membeli PC, jadi rasanya mustahil untuk membeli laptop.
Namun setelah saya pertimbangkan masak-masak, akhirnya saya putuskan untuk membeli laptop juga. Pertimbangannya adalah :
Saya dari dulu memang menyukai komputer dan punya cita-cita punya laptop.
- Saya tidak terlalu suka game, jadi saya tidak butuh kantu VGA dengan kemampuan tinggi kalau hanya untuk menjalankan Firefox atau Ms. Office.
- Saya membutuhkan laptop untuk menyalurkan hobi saya mengutak-atik komputer, tidak mungkin dong saya memakai komputer kantor untuk mencoba-coba program-program baru.
- Kamar kos saya sempit, hanya 3×3 meter persegi. Kalau saya beli PC, kamar kos saya menjadi tambah sesak.
- Kalau suatu saat kena mutasi, gampang boyongannya.
Dengan pertimbangan seperti itu, saya tidak langsung begitu saya membeli laptop, sebab uang tabungan saya belum cukup, dan saya hanya punya budget 5,5 juta. Saya akhirnya buka-buka situs yang jualan laptop, mencari referensi tentang laptop dengan harga di bawah 6 juta. Saya ingin dengan harga miring, tapi terbaik di kelasnya. Maksudnya, saya tahu dengan harga segitu hanya bisa mendapatkan laptop dengan prosesor Intel Celeron dan RAM 256 MB. Jadi bagaimana caranya saya bisa mendapatkan laptop dengan kemapuan Intel Celeron yang tertinggi, hardisk yang paling besar, merk yang bagus, dan spesifikasi yang tidak malu-maluin.
Setelah berpusing-pusing ria lebih dari 2 minggu, akhirnya saya putuskan untuk membeli HP Compaq Presario C301. Spesifikasinya lumayan untuk harga 5,2 juta. Misalnya saja, psosesor Intel Celeron 1,6 GHz, RAM 256 MB, VGA share 8 MB, hardisk 60 GB, layar 15 inch widescreen, wifi, port usb ada 2. Memang bener-bener laptop sederhana. Tidak apa-apa, toh yang penting bisa buat ngetik dan internetan di Warnet Wifi.
Inside My Laptop
Saya tidak terlalu suka menginstall program yang tidak saya butuhkan, dan saya tidak suka melihat komputer saya sampai keberatan menjalankan program. Jadi saya hanya menginstall program yang benar-benar saya butuhkan, misalnya :
- Operating System saya menggunakan dual boot, Windows Xp Profesional SP2 (sebab driver-divernya hanya bisa diinstall pada SP2) dan satu lagi menggunakan linux, Mandriva 2007 Power Pack Plus. Saya hampir tidak ada tantangan ketika menginstall windows, namun tidak demikian ketika saya memakai linux. Barangkali karena saya punya semangat yang besar untuk belajar linux, tapi sayangnya saya belajar otodidak. Jadi ilmunya masih cetek, wajar dong kalo sering bikin salah. Namanya juga belajar?
- Untuk prgram office, saya memakai Microsoft office 2007. Tampilannya cantik, dan menarik. Selain itu ada fitur buat blogger juga.
- Internet browser saya masih percaya dengan Mozilla firfox 2.03 yang sudah saya custmize sedemikian rupa sehingga memudahkan saya kalau lagi browsing. Saya juga menginstall Download Accelerator 8.1 untuk mempercepat proses download.
- Pemutar musik, saya memakai winamp 2.81 karena saya tidak ingin baterai saya cepet habis untuk menjalankan Winamp 5.
- Pemutar video saya memakai Media Palayer Classic dari K-Lite Media codec. Player ini mampu memainkan berbagai macam file video dan tampilannya sederhana.
- Customizer saya masih memakai Tune Up Utilities 2006 karena saya suka dengan kelengkapan fiturnya, mulai dari membersihkan junk file, registry, customize setting, hingga mengganti visual style, boot screen dan start up screen. Memang lengkap.
- Antivirus saya masih percaya dengan AVG Antivirus yang gratisan karena Up date virus signaturenya yang mudah dan cukup manjur untuk menngobati komputer yang terkena virus meskipun saya tahu ada beberapa kekurangan yang kadang mengganggu.
Inilah cerita singkat tentang laptop sederhanaku. Aku selalu berharap laptop ini bisa menjadi sarana untuk mnjadi manusia yang lebih baik, manjadi manusia yang berguna. Banyak harapanku yang belum terwujur, semoga saja segera terwujud.
Leave a Reply