Catatan Perjalanan Agustus 2007

10 Agustus 2007
Tepat pukul 19.05 Garuda Indonesia yang kutumpangi mulai take off. Ada perasaan bahagia karena pesawat tidak delay, jadi Insyaallah kalau tidak ada halangan jam 20.00 aku sudah sampai di jogja. Tempat dimana kenangan itu tak akan pernah hilang, tempat dimana semangat yang membara ini tak akan pernah padam. Tempat dimana aku menambatkan hatiku, dan tempat dimana aku akan kembali.
Sesampainya di Adi Sucipto aku sudah dijemput adikku. Alhamdulillah memang sesuai rencana. Kami segera saja meluncur ke Kotagede, sejenak rehat, melanjutkan perjalanan ke Ambarbinangun. Ambarbinangun adalah tempat dimana Paskibraka Propinsi DIY diasramakan selama kurang lebih 2 minggu.

Kami sampai di Ambarbinangun sekitar jam 22.00. Bertemu kembali dengan teman-teman lama, teman yang pernah bersama-sama mengibarkan Sang Merah Putih (Biarkan merah putih tetap berkibar di hatiku !!!). Menginjakkan kaki di Ambarbinangun serasa kembali ke masa lalu, 7 Agustus 2003, saat pertama kali masuk asrama. Meskipun dulu hanya 3 hari diasramakan disana karena dipindah ke Youth Center di Sleman, tetap saja berkesan. Ada perasaan bahagia yang membuncah.

11 Agustus 2007
Back To Gedung Agung
“Tunggu Aku di Istana Negara”. Ini adalah pesanku untuk seorang sahabatku saat dia masih tergolek di RS Bethesda beberapa tahun yang lalu. Dan akhirnya aku sampai juga disana tanpa kehadirannya. Dan 11 Agustus 2007 ini, aku datang lagi setelah beberapa tahun aku tidak menginjakkan kakiku disana. Ya hanya sekedar membaktikan hidup yang tersisa sembari melepas kerinduan yang memuncak.
Gedung Agung masih gagah seperti dahulu. Masih menyisakan kesan mendalam betapa hebatnya kehidupan seorang Presiden. Kehidupan glamor yang sarat dengan aturan protokoler kenegaraan. Dan itulah yang membuat Gedung Agung selalu tampak berwibawa.
Wow.. ada perasaan haru saat melihat Paskibraka 2007 mulai latihan. Aku dahulu pernah merasakan itu semua, di saat yang dan di tempat yang sama, Gedung Agung.
Tanggal 11 Agustus sore aku dan adikku pulang ke rumah di Semin untuk bertemu dengan Bapak dan Ibuku. Tidak lengkap rasanya sudah menginjakkan kaki di Jogja namun tidak bertemu kedua orang tua.

12 Agustus 2007
Sejak awal saya sudah punya planning untuk berkunjung ke Semarang untuk silaturahmi dan mengenang kembali awal-awal aku hidup sebagai seorang Wahid Hasan yang mandiri. Mencoba menapaki kembali jalan yang membawaku ke kehidupanku yang sekarang.
Seperti biasanya sewaktu masih di Semarang dulu, aku berangkat naik bus lewat Kartosuro kemudian ganti bus Karya Jaya, bus eksekutif jurusan Solo-Semarang. Aku turun dari bus di Tugu Muda sudah pukul 19.00. Aku mencoba mengubungi Danang, ternyata dia malah belum juga sampai di Gemah. Akhirnya kuputuskan untuk jalan-jalan sejenak di Gramedia dan Mall Citraland.

13 Agustus 2007
Tanjung Emas.

Pu PudjiSembilan bulan bekerja di KPBC Tanjung Emas ternyata meninggalkan kesan yang mendalam di hatiku. Bagaimana tidak. Di sanalah pertama kalinya aku mendapatkan pengalaman bekerja, mulai menjalani kehidupan yang sama sekali berbeda dari sebelumnya. Mulai tahu gelap terangnya Departemen Keuangan, khususnya Bea Cukai.
Aku bersyukur mengenal Bu Puji, Bu Wulan, Mbak Ari, Trada, Adi, Risang, Eko, Agus? Terima kasih. Doakan semoga saja aku bisa kembali ke Tanjung Emas, entah berapa lama lagi?

Salam,
Wahid Hasan

Leave a Reply